Selasa, 15 Januari 2013

Mikro Organisme Lokal (MOL)

 Mikro Organisme Lokal (MOL)


Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau sebagai dekomposer dan sebagai aktivator/ atau tambahan Nutrisi bagi tumbuhan yang disengaja dikembangkan dari mikro organisme yang berada di tempat tersebut.
Bahan-bahan tersebut diduga berupa zat yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman (fitohormon) seperti : giberlin, sitokinin, auxin, dan inhibitor.
Tujuan
1.     Untuk mengembangkan biang penghancur bahan organik (dekomposer)
2.    Menambah aktivasi tumbuhan dan tambahan nutrisi bagi tanaman
Syarat terbentuknya MOL
1.     Bibit/ Media bakteri yang berasal dari bahan-bahan alami
2.    Makanan dalam bentuk glukosa (Gula dan air kelapa)
3.    Makanan dalam bentuk Karbohidrat
Manfaat MOL
1.    Sebagai starter dalam proses dekomposisi bahan organik
2.    Sebagai starter untuk pupuk organik cair bagi tanaman
3.    Penyedia nutrisi bagi tanaman
4.    Membantu kelancaran penyerapan unsur hara/ nutrisi oleh akar tanaman, karena kandungan elektrolitnya.
perbandingan 400 cc cairan MOL diencerkan dengan 14 l air dengan dosis 4,8 l/ha
CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DARI REBUNG BAMBU

1.    Bahan :
a.    Rebung bambu (kupas Kulit kerasnya yg berwarna Hijau)
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    Rebung ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j
Fungsinya : untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan di aplikasikan pada umur 15 dan 30 HST
CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) MAJA (BRENUK)


1.    Bahan :
a.    Buah Maja/ brenuk
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    Isi buah maja/Brenuk ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3.c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j

CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BUAH


1.    Bahan :
a.    Buah Buahan (pisang, Nanas, Jeruk dll.)
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    Buah-Buahan di kupas kulitnya ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3.c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j
Fungsinya : membantu bulir padi agar lebih berisi, di aplikasikan pada umur 45, 55 dan 65 HST

CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) KEONG MAS


1.    Bahan :
a.    KEONG MAS (SEGAR/HIDUP)
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    KEONG MAS ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3.c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j

CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG


1.    Bahan :
a.    BONGGOL PISANG
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    BONGGOL PISANG ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3.c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j
fungsinya : sebagai ZPT (untuk memacu pertumbuhan tanaman)

CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) NASI


1.    Bahan :
a.    NASI, masukan kedalam tumpukan daun bambu yang kering selama satu minggu
b.    Air kelapa
c.    Air cucian beras
d.    Gula merah/ gula jawa
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Selang plastik (sebesar pensil) sepanjang 0,5 meter
c.    Tali dari karet (bekas ban dalam)
d.    Karet gelang/isolasi/lakban
e.    Botol bekas minuman mineral/Aqua
f.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    Nasi yang sudah tumbuh miselium ditumbuk sampai halus/hancur (volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik)
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air kelapa sebesar volume pada point 3.c
e.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
f.    Tambahkan gula kelapa yang sudah dihaluskan sebanyak 2% dari berat rebung
g.    Aduk sampai rata
h.    Tutup dengan plastik /kresek yang sudah di beri slang plastik
i.    Masukan ujung selang yang keluar kedalam botol bekas aqua sampai kedasar botol
j.    Botol bekas aqua sudah diberi air setengahnya dan terbuka
k.    Umur tujuh hari buka dan di aduk, sebelumnya amati perkembangan miselium
l.    Tutup kembali seperti semula dan biarkan sampai tujuh hari kemudian
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring,cairannya sebagai MOL
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j


CARA PEMBUATAN
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) SAYURAN


1.    Bahan :
a.    Sayuran (Limbah/Baru)
b.    Air cucian beras
c.    Garam Dapur
2.    Alat :
a.    Ember plastik/ kaleng bekas cat (bahan dari plastik)
b.    Plastik /kresek (lebih lebar dari permukaan pada ember plastik)
3.    Cara pembuatan:
a.    Sayuran di cacah atau di tumbuk sampai hancur/ halus Volume lebih kecil dari sepertiga ember plastik
b.    Masukan ke dalam ember plastik
c.    Ukur  ketinggiannya
d.    Masukan air cucian beras sebesar volume pada point 3.c
e.    Tambahkan garam sebanyak 5% dari berat sayuran
f.    Aduk sampai rata
g.    Tutup dengan plastik /kresek
h.    Plastik di tekan merata sampai permukaan bahan
i.    Di beri Air di atasnya, agar semua permukaan tertutup
j.    Biarkan selama 24 Hari
4.    Keterangan;
a.    Tanda/ciri MOL yang terjadi:
a.1. Permukaan dipenuhi miselium
a.2. Bila dibau,seperti spiritus/alkohol
a.3. Warna coklat tua/kehitaman
b.   Bila hendak digunakan perlu disaring,cairannya sebagai MOL
c.   Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk
d.   Dapat disimpan lama,seperti point 3.h sampai dengan poiint 3.j
Fungsinya : untuk merangsang tumbuhnya malai dan di aplikasikan pada umur 45,55, dan 65 HST



CARA PEMBUATAN NUTRISI TELUR
1.    Bahan :
a.    Kulit Telur
b.    Cuka

2.    Alat :
a.    Toples Plastik
b.    Kertas
c.    Karet Gelang

3.    Cara Pembuatan :
a.    Kulit Telur di remukan atau di pecah kecil
b.    Campur pecahan kulit telur dengan Cuka
c.    Perbandingan Kulit Telur dengan Cuka adalah 1 Kg Kulit telur di campur ke dalam Cuka antara 3-5 liter
d.    Masukan Cuka ke dalam toples Plastik, kemudian cangkang atau kulit telur tadi di masukan sedikit demi sedikit
e.    Kemudian tutup toples dengan kertas lalu di ikat
f.    Biarkan selama 7 hari
g.    Apabila sudah 7 hari campuran tersebut di saring dan hasilny di simpan di dalam botol dan di tutup rapat.

4.    Keterangan :
Tanda / Ciri Mol yang sudah jadi
-    Air berubah warna seperti bensin dan bau nya menyengat agak kurang enak

5.    Fungsi :
a.    Mengangkat sisa makanan atau nutrisi dari batang dan daun ke Buah
b.    Menambah bobot berat buah atau bulir padi

NUTRISI FUNGISIDA ALAMI

1.    Bahan :
a.    Jahe, Kunyit, Bawang Putih, Laos, Lempuyang
b.    Gula merah
c.    Air

2.    Alat :
a.    Toples Plastik
b.    Karet Gelang
c.    Kertas Buram

3.    Cara Pembuatan :
a.    Semua bahan di tumbuk halus jadi satu
b.    Gula di sisir titips untuk memudahkan pencampuran dengan bahan-bahan yang sudah halus
c.    Campurkan semua bahan jadi satu, supaya merata dengan perbandingan berat  1:1
d.    Kemudian masukan semuanya ke dalam Toples, lalu tutup dengan kertas Buram dan di lilit dengan karet Gelang
e.    Simpan di tempat yang sejuk selama 7 Hari
f.    Setelah 7 hari baru di buka
g.    Kemudian bahan-bahan tadi di saring dan hasilnya di masukan ke dalam Botol lalu tutup yang rapat
4.    Aturan Pakai :
Dosis pemakaian Nutrisi = 1cc Nutrisi di campur dengan 1 Liter Air

NUTRISI INSEKTISIDA ALAMI

1.    Bahan :
a.    Daun-daunan , Umbi-umbian, biji-bijian yang berbau langu dan terasa pahit
b.    Gula Merah
c.    Air

2.    Alat :
a.    Toples Plastik
b.    Karet Gelang
c.    Plastik atau Kresek
d.    Botol aqua

3.    Cara Pembuatan :
a.    Semua bahan di tumbuk halus jadi satu
b.    Gula di sisir titips untuk memudahkan pencampuran dengan bahan-bahan yang sudah halus
c.    Campurkan semua bahan jadi satu, supaya merata dengan perbandingan berat  1:1
d.    Kemudian masukan semuanya ke dalam Toples, lalu tutup dengan kertas Buram dan di lilit dengan karet Gelang
e.    Simpan di tempat yang sejuk selama 7 Hari
f.    Setelah 7 hari baru di buka
g.    Kemudian bahan-bahan tadi di saring dan hasilnya di masukan ke dalam Botol sisakan 2/3 ruang hampa udara pada botol lalu tutup yang rapat
4.    Keterangan :
a.    Tanda jadi : berbau tidak enak dan menyengat
b.    Buka tutup pelan pelan baru di kocok biar tidak meledak
c.    Dosis penggunaan nutrisi insektisida alami  =  1,5 – 2 gelas untuk satu tangki

2 komentar:

  1. bagaimana sih ciri ciri tanaman yang diberi MOL dengan yang tidak diberi MOL?apa ciri ciri tanaman itu bisa langsung dilihat mata, atau perlu dites dahulu?terimakasih :)

    BalasHapus